Sabtu, 29 Oktober 2016

Waspada, Inilah 4 Kandungan Berbahaya Krim Wajah

Penampilan wajah yang bersih dan cerah, banyak menjadi impian wanita untuk tampil cantik. Salah satu cara yang dilakukan yaitu menggunakan produk kosmetik. Namun, waspadai kandungan pada krim berbahaya agar terhindar dari risiko kesehatan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) melarang dan menyita peredaran produk kosmetika yang dijual bebas di Indonesia, antara lain yang mengandung merkuri, asam retinoat, hidrokinon dan resorsinol.


Berikut informasi lebih lanjut mengenai risiko dari kandungan krim berbahaya untuk wajah :

1. Merkuri
Kemampuan merkuri menghambat pembentukan melanin, membuatnya banyak digunakan pada krim atau sabun pencerah kulit untuk wajah. Kandungan merkuri dalam krim wajah bisa ada yang mencapai 10 persen, sementara pada sabun mencapai 3 persen. Jika produk mengandung merkuri yang sangat tinggi maka warnanya akan tampak abu-abu atau krem.

Risiko kesehatan akibat merkuri termasuk ruam kulit, perubahan warna kulit, luka parut, serta semakin rentan terhadap infeksi jamur dan bakteri. Selain itu, ada pula risiko kerusakan ginjal dan gangguan psikologis seperti cemas, depresi dan atau psikosis. Merkuri yang terbuang melalui saluran air juga dapat mengganggu lingkungan.

Tidak hanya yang menggunakan krim berbahaya mengandung merkuri yang berisiko, namun juga anggota keluarga yang menyentuh krim saat digunakan atau menghirup udara mengandung merkuri.

Ibu hamil yang terpapar merkuri, janinnya akan terpengaruh sehingga berisiko mengalami kelainan perkembangan saraf. Demikian juga pada ibu menyusui. Merkuri dapat diteruskan pada bayi melalui air susu ibu (ASI). Bayi juga tergolong sangat sensitif terhadap merkuri yang dapat memengaruhi perkembangan otak dan sistem saraf.

2. Asam Retinoat
Asam retinoat mampu membersihkan pori-pori, mengurangi  jerawat, dan mengurangi jaringan parut bekas jerawat. Selain digunakan untuk mengatasi jerawat yang parah, ada pula yang memanfaatkan asam retinoat untuk mengurangi kerut. Bahkan, asam retinoat dapat diberikan dokter untuk mengatasi kutil, jika pengobatan lain tidak berhasil.

Meski demikian, asam retinoat memiliki risiko menyebabkan iritasi dan kering pada kulit, sensitif terhadap sinar matahari, dan perubahan warna kulit hingga bengkak atau kemerahan pada wajah. Itu sebabnya penggunaan produk mengandung asam retinoat harus melalui konsultasi dan resep dokter.

Terutama wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan harus menghindari penggunaan krim berbahaya dengan kandungan krim asam retinoat. Janin dalam kandungan yang terpapar zat ini berisiko mengalami kelainan bawaan, sementara anak-anak berisiko mengalami kelainan saraf kognitif (kemampuan saraf otak untuk berpikir, menyerap pengetahuan dan pengertian mengenali sinyal panca indera).

3. Hidrokinon
Hidrokinon biasa digunakan untuk mencerahkan kulit yang memiliki bintik hitam, yang umum dipicu pil KB, obat hormonal, cedera, ataupun hal lain. Hanya saja, penggunaan hidrokinon dalam krim wajah dapat menimbulkan efek kulit semakin sensitif terhadap sinar matahari. Efek lain termasuk rasa panas menyengat, kemerahan, dan kulit kering. 

Beberapa risiko yang lebih berat dari hidrokinon, antara lain kulit pecah-pecah, melepuh atau warna kulit menghitam. Ada pula risiko reaksi alergi serius terhadap hidrokinon, seperti sakit kepala, ruam, gatal, bengkak pada wajah dan tenggorokan, dan sulit bernapas.

4. Resorsinol
Resorsinol dapat digunakan untuk memperbaiki kulit kasar atau bersisik, dan membantu mengatasi infeksi kulit. Resorsinol juga biasa digunakan sebagai obat untuk mengatasi nyeri dan gatal pada kulit, eksim, kutil, psoriasis, kapalan, dan penyakit kulit lain.

Risiko efek samping resorsinol terutama pada penggunaan yang banyak, sehingga terserap pada aliran darah. Hal ini dapat memicu sakit kepala, lelah, kulit kebiruan, detak jantung tidak beraturan, kejang, hingga sesak napas. 

Penderita alergi makanan, pewarna atau binatang tertentu, disarankan berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan produk dengan kandungan resorsinol. Juga pada wanita hamil dan menyusui.


Berhati-hatilah ketika menggunakan kosmetik yang dijual bebas, termasuk krim berbahaya untuk wajah. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan produk kosmetik dan pengobatan penyakit kulit yang tepat.


Sumber : Alodokter.com

0 komentar:

Posting Komentar