Rasanya yang lebih manis dan tidak adanya kandungan kalori membuat stevia mulai dilirik untuk dijadikan pengganti gula biasa.
Stevia merupakan pemanis dan pengganti gula yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Di tempat asalnya, Paraguay dan Brasil, daun stevia sudah digunakan selama ratusan tahun sebagai pemanis obat-obatan dan teh. Stevia terasa manis berkat kandungan steviol glycosides yang ada di dalamnya. Senyawa tersebut membuat stevia terasa 250-300 kali lebih manis dari sukrosa atau gula biasa.
Walau jauh lebih manis jika dibandingkan dengan gula biasa, stevia malah cenderung tidak memiliki kalori. Kalaupun ada, itu biasanya berasal dari bahan makanan lain yang dicampur di dalamnya. Bahan tersebut ditambahkan untuk mengurangi rasa pahit setelah diminum dan meningkatkan rasa stevia.
Tahukah Anda jika stevia tidak akan tersimpan dalam tubuh bila dikonsumsi? Senyawa steviol glycosides akan dipecah menjadi steviol untuk kemudian diserap oleh tubuh dan dibuang dengan cepat dalam bentuk feses dan urine.
Selain itu, stevia juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin A, B, dan C, kalsium, zat besi, zinc, natrium, kalium, protein, dan unsur-unsur lainnya. Faktor-faktor tersebutlah yang membuat stevia diduga cocok untuk mereka yang sedang mengontrol berat badan atau mengendalikan diabetes. Berikut beberapa kemungkinan manfaat stevia yang bisa kita ambil.
1. Diabetes
Satu penelitian menunjukkan bahwa selain tidak mengandung karbohidrat dan kalori, stevia juga tidak akan mempengaruhi gula darah atau respon insulin. Dengan Mengkonsumsi stevia, penderita diabetes pun diduga bisa mengkonsumsi lebih banyak jenis makanan dan memenuhi rencana makan sehat.
Studi lain melaporkan jika stevia sangat sedikit, bahkan tidak memberikan efek apapun terhadap kadar insulin, glukosa darah, hipertensi, dan berat badan. Kadar gula darah setelah makan pada penderita diabetes pun dilaporkan berkurang ketika mengkonsumsi stevia.
2. Berat badan
Seperti disebutkan di atas, stevia tidak mengandung kalori sama sekali. Oleh karena itu, pengganti gula ini dinilai bisa membantu mengurangi asupan energi. Selain itu, stevia pun tidak bisa diserap dengan baik hingga membuatnya dibuang utuh-utuh dari dalam tubuh.
Seperti disebutkan di atas, stevia tidak mengandung kalori sama sekali. Oleh karena itu, pengganti gula ini dinilai bisa membantu mengurangi asupan energi. Selain itu, stevia pun tidak bisa diserap dengan baik hingga membuatnya dibuang utuh-utuh dari dalam tubuh.
3. Tekanan darah
Zat dalam ekstrak stevia ditemukan mampu melebarkan pembuluh darah serta meningkatkan ekskresi urine dan natrium. Tanaman stevia pun diduga memiliki sifat kardiotonik yang mampu menormalkan tekanan darah dan mengatur detak jantung.
Zat dalam ekstrak stevia ditemukan mampu melebarkan pembuluh darah serta meningkatkan ekskresi urine dan natrium. Tanaman stevia pun diduga memiliki sifat kardiotonik yang mampu menormalkan tekanan darah dan mengatur detak jantung.
4. Kanker pankreas
Tanaman stevia memiliki banyak senyawa antioksidan seperti flavonoid, triterpen, tannin, kaempferol, dan lain sebagainya. Ada penelitian yang menemukan bahwa kaempferol dapat mengurangi risiko kanker pancreas.
Tanaman stevia memiliki banyak senyawa antioksidan seperti flavonoid, triterpen, tannin, kaempferol, dan lain sebagainya. Ada penelitian yang menemukan bahwa kaempferol dapat mengurangi risiko kanker pancreas.
Meskipun pengganti gula ini rendah kalori, penggunaan stevia juga tidak boleh sembarangan apalagi berlebihan. Dan ingat, mengonsumsi makanan bebas gula, bukan berarti Anda terbebas dari kalori. Kalori bisa didapat dari makanan atau minuman lain.
Baca Juga : Khasiat Obat Herbal "QnC Jelly Gamat"
0 komentar:
Posting Komentar